Judul Cerpen : Guru
Penerbit : Putu Wijaya
Tahun Terbit : 2005
Cerpen ini
menceritakan anak bernama Taksu yang mempunyai cita-cita menjadi guru.
Namun cita-citanya tidak tersampaikan karena orangtua Taksi beranggapan bahwa
menjadi guru adalah masa depan yang kurang jelas. Untuk mengubah pendirian
Taksu orang tuanya hingga membelikan mobil mewah BMW tetapi tidak dihiraukan
oleh Taksu. Berbagai konflik yang ada dalam cerpen ini diantaranya suami yang
takut pada istrinya, konflik antara seorang ayah dan anaknya, juga konflik
batin, dan banyak konflik lain yang menegangkan. Cerpen ini di satu sisi
seperti senjata makan tuan bagi sang Ayah karena jauh sebelum Taksu
berkeinginan menjadi guru, ketika Ayahnya bernasehat untuk selalu menghormati
guru dan menempel guru karena gurulah yang menjadi gudaan dan sumber ilmu, hal
inilah yang menjadi doktrin atau alasan yang kuat Taksu untuk menjadi seorang
guru. Cerpen ini pun ada sedikit bumbu percintaan ketika ayah Taksu memarahi
Mina seorang guru yang pas-pasan yang merupakan kekasih dari Taksu yang
dianggap Ayahnya sebagai biang keladi anaknya menjadi guru. Namun beberapa
bagian cerpen ini sungguh tidak menghargai bahkan menganggap profesi guru ini
sangat rendah dan menganggap materi di atas segalanya. Di akhir cerita ini,
Taksu menjadi orang yang sukses sebagai pengusaha importer barang-barang mewah,
dan mendapat gelar doctor honoris causa. Sungguh akhir yang tak disangka
oleh orang tuanya.